Jumat, 13 Maret 2015

Pengukuran Karbon Tanah berdasarkan Petunjuk Teknis Pengukuran Stok Karbon National Forest Inventory (NFI)


[Jumat, 13 Maret 2015]. Berikut ini merupakan tahapan pengukuran dan pengambilan contoh tanah untuk kepentingan pengukuran karbon berdasarkan National Forest Inventory (NFI).

Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
  1. Lokasi pengukuran dan pengambilan contoh tanah terletak di dalam kuadran untuk pengukuran tumbuhan bawah dan seresah.
  2. Pengukuran dan pengambilan contoh tanah dilakukan setelah pengukuran tumbuhan bawah dan seresah. Dengan demikian, pada lokasi pengukuran dan pengambilan contoh tanah, tumbuhan bawah dan seresah sudah tidak ada lagi. Untuk itu, lokasi kuadran untuk pengukuran tumbuhan bawah dan seresah harus terhindar injakan selama pengambilan contoh tanaman, kayu mati atau seresah.
  3. Untuk pengambilan contoh tanah diperlukan luasan permukaan tanah seluas minimal 3 x 20 cm x 20 cm . Dengan demikian, luas permukaan tanah yang diperlukan untuk pengambilan contoh tanah melebihi luasan kuadran 0,5 m x 0,5 meter (untuk pengukuran tumbuhan bawah dan seresah). Untuk itu, permukaan tanah di luar kuadran 0,5 m x 0,5 m yang diperlukan untuk pengukuran dan pengambilan contoh tanah juga harus dibersihkan dari tumbuhan bawah dan seresah. Akan tetapi, tumbuhan bawah dan seresah yang berada di luar kuadran tidak perlu ditimbang.
  4. Siapkan box besi (ukuran 20 cm x 20 cm x 10 cm) dan peralatan lainnya untuk pengambilan contoh tanah.
  5. Tancapkan box besi ke permukaan tanah, tekan perlahan-lahan.
  6. Pukul pelan-pelan menggunakan balok kayu hingga box besi masuk ke dalam tanah sesuai kedalaman yang diinginkan.
  7. Jika mengalami kesulitan saat membenamkan box besi (misalnya ada akar pohon berukuran besar atau batu), ulangi sekali lagi dengan jalan memindahkan pada tempat di sampingnya hingga berhasil, tetapi masih berada di dalam sub-plot berukuran 5 x 25 cm.
  8. Gunakan skop lurus untuk membantu memotong tanah, dengan cara mencapkan dan mendorongnya ke dalam tanah persis diluar batas box besi.
  9. Apabila diperlukan, gali tanah sekitar 5 cm jaraknya di sisi luar dari box besi.
  10. Lanjutkan dengan meletakan balok kayu di atas box besi dan memukulnya pelanpelan menggunakan palu karet hingga box besi masuk secara sempurna ke dalam tanah, sampai kedalaman 10 cm.
  11. Tutuplah bagian atas box tanah tersebut dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang.
  12. Potong tanah di bawah box menggunakan pisau tanah, setelah tanah terpotong angkatlah perlahan-lahan agar tanah tetap berada utuh di dalam box.
  13. Balikkan box tanah dan rebahkan perlahan-lahan di atas permukaan tanah yang datar.
  14. Buang tanah yang ada di permukaan luar box besi menggunakan scrap hingga bersih
  15. Ratakan tanah pada bagian atas dan bawah box besi menggunakan scrap atau pisau tanah.
  16. Keluarkan semua tanah yang ada dalam box besi, tampunglah dalam kantong plastik dan timbang berat basahnya. Berat basah tanah tersebut, yang merupakan berat tanah pada volume 4000 cm3 .
  17. Catat beratnya dalam lembar pengamatan yang disediakan (Tallysheet).
  18. Ambil sub-contoh tanah seberat 200 gram dan masukan ke dalam plastik serta diberi label: plot contoh, nomor sub-plot dan kedalaman.
  19. Lakukan prosedur yang sama seperti di atas untuk kedalam 10 – 20 cm, dan kemudian kedalaman 20 – 30 cm, dengan lokasi pengambilan contoh kedalaman 10 – 20 cm terletak persis disebelah pengambilan contoh 0 – 10 cm. Contoh tanah kedalaman 20 – 30 cm terletak persis di sebelah pengambilan contoh kedalaman 10 – 20 cm.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai Petunjuk Teknis Pengukuran Stok Karbon Pada Plot Contoh National Forest Inventory (NFI) (Dokumen NFI no.3), berikut link untuk mendownloadnya


Postingan Pertama

[Rabu, 10 Maret 2015] Terinspirasi dari sebuah film yang entah untuk ke berapa kalinya saya tonton, ditambah teringat diskusi dengan teman-teman seperjuangan dulu tentang "mencatat sejarah" dan juga tuntutan pekerjaan yang "mengharuskan menulis", akhirnya saya memutuskan untuk membuka lagi blog yang lama ga disentuh.
Sebenarnya blog ini hanyalah ajang pembelajaran bagi saya untuk latihan menulis yang baik, melatih kekurangan saya menjelaskan apa yang ada dipikiran melalui kata2 atau tulisan, melatih saya untuk menghidari plagiarisme dan juga sebagai ajang pemaksaan agar saya mau membaca.
Blog ini akan seperti catatan harian saya, apa-apa yang saya suka dan yang menyangkut dengan kegiatan/pekerjaan saya. Meskipun tidak menutup kemungkinan saya juga ingin berbagi mengenai ilmu pengetahuan, pengalaman  dan berita.
Yah, seiring dengan waktu dan proses pembelajaran, semoga saya dan blog ini dapat berkembang, terus lebih baik lagi. Saran, kritik dan masukan para blogger semua sangat saya butuhkan untuk berkembang ke arah yang lebih baik.

Salam,