Perkiraan
debit puncak sangat penting untuk diketahui, bersama aspek hidrologi lainnya
seperti debit minimum dan hasil air. Debit puncak digunakan untuk identifikasi
kesehatan suatu daerah aliran sungai (DAS), perencanaan pengelolaan DAS, serta untuk
monitoring dan evaluasi kinerja DAS. Debit puncak yang tinggi mencerminkan kerusakan
suatu DAS, oleh karena itu data debit puncak sangat diperlukan. Namun demikian,
banyak DAS yang belum mempunyai pencatatan hidrologi sehingga data debit puncak
ini tidak tersedia. Untuk itu perlu dilakukan pemodelan hidrologi untuk
estimasi debit puncak tersebut.
Banyak
metode yang tersedia untuk estimasi puncak banjir, namun tidak ada metode
tunggal yang dapat diterapkan untuk seluruh DAS. Masing-masing metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Metode Rational adalah salah satu metode untuk
memperkirakan debit puncak dalam suatu DAS. Metode ini adalah metode yang
paling sederhana dan paling banyak digunakan. Namun jika persyaratannya tidak
dipenuhi maka hasil estimasi debit puncak tersebut bisa menyimpang. Konsep dari
metode Rational cukup canggih dan mensyaratkan pengetahuan teknik yang
sangat dalam khususnya untuk memilih karakteristik hidrologi yang dianggap
mewakili seperti waktu konsentrasi dan koefisien aliran (Hayes dan Young, 2005).
Trommer
et al. (1996) dalam penelitiannya di Florida menyebutkan bahwa perkiraan
awal debit puncak dengan menggunakan metode Rational menghasilkan kesalahan
rata-rata dengan kisaran perkiraan rendah 50,4% sampai perkiraan tinggi 76,7%
dengan koefisien aliran berkisar 0,2 sampai 0,6. Teknik kalibrasi dengan
pencatatan langsung menghasilkan kesalahan rata-rata berkisar dari perkiraan
rendah 3,3% sampai perkiraan tinggi 1,5% dengankoefisien aliran yang sudah
dikalibrasi sebesar 0,02 sampai 0,72.
Metode
Rational ini mensyaratkan beberapa kondisi, antara lain: 1) hujan jatuh
merata di seluruh DAS, 2) hujan tidak bervariasi dalam waktu dan tempat, 3) waktu
banjir sama dengan waktu konsentrasi, 4) luas DAS bertambah sejalan dengan
bertambah panjangnya DAS, 5) waktu konsentrasi relatif pendek dan tidak tergantung
pada intensitas banjir, 6) koefisien aliran tidak bervariasi dengan intensitas banjir
dan kelembaban tanah awal, 7) run-off didominasi oleh aliran permukaan, dan
8) pengaruh tampungan DAS diabaikan. Hampir semua persyaratan tersebut sangat
jarang ditemui di alam. Namun demikian metode ini perlu dicoba diterapkan pada beberapa
sub DAS yang mempunyai luas yang berlainan. Penerapan metode Rational
ini direkomendasikan untuk DAS yang kecil dengan luas < 2.500 ha (Cawley dan
Cunnane, 2003).
Ada
dua faktor utama yang mempengaruhi besarnya debit puncak yaitu karakteristik hujan
dan karakteristik DAS. Karakteristik hujan meliputi lama, jumlah, intensitas, dan
distribusi; sedangkan karakteristik DAS meliputi ukuran, bentuk, topografi,
jenis tanah, geologi, dan penggunaan lahan. Dalam penelitian ini disajikan
karakteristik DAS masing-masing sub DAS terpilih.
Dalam
mengestimasi debit puncak (qp) dengan metode Rational digunakan persamaan
berikut (Subarkah, 1980):
qp = 0,278 C.I.A.
......................... (m3/detik)
dimana:
A
|
:
|
Luas daerah aliran sungai (km2)
|
I
|
:
|
Intensitas hujan maksimum selama waktu yang sama
dengan waktu konsentrasi (mm/jam)
|
C
|
:
|
Koefisien run off yang didasarkan pada
faktor-faktor daerah pengalirannya seperti jenis tanah, kemiringan dan
keadaan vegetasi penutupnya.
|
0,278
|
:
|
Tetapan
|
|
|
|
Intensitas
hujan (I) didapat dari persamaan :
I = (R/24) . (24/Tc)0,67
Dimana
I
|
:
|
Intensitas hujan maksimum selama waktu yang sama
dengan waktu konsentrasi (mm/jam)
|
R
|
:
|
Hujan harian (mm)
|
Tc
|
:
|
Waktu konsentrasi (jam)
|
|
|
|
Penentuan
waktu konsentrasi (Tc) didapat dari :
Tc = L1,15 / 7700 H0,385
Dimana
:
L
|
:
|
Panjang sungai utama (km)
|
H
|
:
|
Beda tinggi antara titik tertinggi dengan titik
terendah pada DAS (m)
|
|
|
|
Besarnya koefisien run off (C)
didasarkan pada keadaan daerah pengaliran seperti tertera pada tabel 1.
Untuk analisis data debit
puncak dihitung berdasarkan hasil perkalian antara koefisien aliran, intensitas
hujan, dan waktu konsentrasi. Koefisien aliran dalam satu sub DAS diperoleh dari
hasil analisis GIS dengan penampalan (overlay) peta penutupan lahan,
kemiringan lereng, dan jenis tanah. Intensitas hujan dan waktu konsentrasi diperoleh
dari rumus-rumus di atas. Hasil penaksiran debit puncak dibandingkan dengan
hasil pengukuran langsung. Perbedaan antara hasil penaksiran dan pengukuran
dibandingkan pada masing-masing sub DAS. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penaksiran debit puncak dianalisis kepekaannya.
Sumber : Pramono, I.B.,
Wahyuningrum, N., & Wuryata, A. (2010) Penerapan Metode Rational Untuk
Estimasi Debit Puncak pada Beberapa Luas SUB DAS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar